Kamis, 01 Desember 2011

PGRI Akan Perjuangkan Nasib Sekitar 4000 GTT
PanturaNews (Brebes) - Nasib guru tidak tetap (GTT) akan terus diperjuangkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pemerintah akan terus didesak agar memperhatikan GTT. Demikian diungkapkan Ketua PGRI Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Drs Tarsono Hendri, Jumat 25 Nopember 2011.
"Kami akan terus mengupayakan agar pemerintah memberi perhatian kepada GTT," ujar Tarsono usai upacara Hari PGRI Ke 66 di halaman SMPN 1 Kecamatan Tonjong, Brebes.
Menurutnya, saat ini di Brebes ada sekitar 4000 GTT, banyak diantara mereka yang telah mengabdi puluhan tahun lamanya. Tapi hingga kini belum diangkat sebagai PNS. "Diantara mereka ada yang sudah 20 tahun mengabdi sebagai guru," kata Tarsono.
Dikatakan, pemerintah agar memperhatikan nasib GTT, jika tidak bisa menjadi PNS minimal bisa mendapatkan upah sesuai upah minimum kabupaten (UMK) atau lebih lagi. Dengan upah yang cukup kesejahteraan mereka akan meningkat dan profesionalisme akan meningkat pula.
"Kalau tidak bisa jadi PNS ya minimal mendapat upah yang lebih dari UMK," tutur Tarsono.
Terkait dengan peringatan hari guru, Tarsono mengingatkan bahwa tantangan bagi para guru ke depan menjadi sangat berat dalam melaksanakan tugasnya mencerdaskan bangsa. Karenanya guru harus meningkatkan profesionalismenya dan lebih bermartabat. "Seperti tujuan utama dari PGRI ini, yaitu menjadikan guru lebih profesional dan bermartabat serta sejahtera," ucapnya.
Upacara peringatan hari guru ke 66 di Kabupaten Brebes dipusatkan di Tonjong. Upacara dengan inpektur upacara Camat Tonjong, Drs Hudiyono MSi itu diikuti oleh perwakilan guru Brebes dan intansi pemerintah. Hadir dalam upacara itu pula Staf Ahli Bupati Bidang Kesra, Drs Angkatno.
Sumber : Pantura News.Com

Tidak ada komentar: