Jumat, 29 Juli 2011


Ujian Promosi Doktor Sri Lahir

Kepribadian Guru Bagian dari Kompetensi

BREBES - Peran kepala sekolah (kasek) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap mutu proses dan keefektifan sekolah. Selain itu, kompetensi guru juga memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung. “Tidak kalah penting peran supervisi dan komite sekolah sangat berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran di sekolah. Karena pada prinsipnya pendidikan merupakan proses pengembangan potensi siswa,” kata Drs H Sri Lahir MPd dalam disertasi untuk meraih gelar doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Pada ujian promosi doktor pendidikan, Sri Lahir yang juga Kepala SMA Negeri 1 Bulakamba, Brebes mengatakan, hasil analisis pengaruh kasek terhadap mutu proses pendidikan menghasilkan nilai 0,271.
 Artinya, pengaruh kasek terhadap mutu proses 27,1%. Dalam penelitian ini, faktor penentu yang paling besar terhadap keefektikan sekolah adalah kompetensi guru dan pembangun konstruksi yang dominan. Artinya, keefektifan sekolah dapat ditingkatkan apabila guru memiliki keperibadian yang arif, wibawa, dewasa, disiplin, jujur, dan dapat menjadi contoh bagi para siswanya. Sebab, saat ini banyak permasalahan-permasalahan pendidikan yang disebabkan oleh figur guru yang kurang memiliki kompetensi kepribadian.
Sangat Memuaskan
Implikasi penelitian ini menguatkan program pemerintah tentang pendidikan-budaya dan karakter bangsa (PBKB).
Sri Lahir juga mengungkapkan, peran komite sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap mutu proses pebelajaran. Sebab, kondisi saat ini di lapangan khususnya di SMA Negeri, segala pembiayaan operasional dibebankan kepada orang tua murid. Di sinilah peran komite untuk memfasilitasi kebutuhan sekolah dalam proses pembelajaran.
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan. Sebab idealnya, kepala sekolah harus dari guru yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya. Bukan dari unsur luar yang di dalamnya ada kepentingan politis. Begitu pula posisi jabatan struktural di lingkup pendidikan, sebaiknya dipegang oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan.
Sri Lahir dengan disertasi “Faktor Penentu Keefektifan Sekolah pada SM Negeri di Kabupaten Brebes”, akhirnya dikukuhkan sebagai doktor dengan nilai sangat memuaskan. Dia tercatat sebagai alumnus doktor ke-85 atau ke-58 pada program pascasarjana Manajemen Pendidikan.(wh-75) (sumber : SUARA MERDEKA)


Jumat, 15 Juli 2011

GURU BERPRESTASI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

Beberapa saat yang lalu telah diadakan pemilihan guru,kepala sekolah,pengawas sekolah berprestasi tingkat kabupaten brebes tahun 2011. Materi dalam pemilihan guru berprestasi tersebut adalah kompetensi Pedagogik,kepribadian,profesional dan sosial.Sedangkan untuk kepala sekolah meliputi kompetensi Kepribadian,manajerial,supervisi,kewirausahaan, dan sosial. Setelah melalui beberapa tahapan penilaian, akhirnya panitia seleksi memutuskan pemenang Guru TK, SD, SMP, SMA/SMK Berprestasi Tingkat Kabupaten Brebes Tahun 2011. Hasil ini ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Lomba dalam rapat penentuan hasil pada, Senin, 23 Mei 2011 yang lalu. Sedangkan penilaian terhadap peserta lomba telah dilaksanakan pada Senin, 16 Mei 2011 dan Rabu, 18 Mei 2011.

Dengan mempertimbangkan komponen penilaian yang meliputi penialaian berkas portofolio, tes tertulis, wawancara, dan pemaparan karya tulis ilmiah akhirnya panitia seleksi menetapkan juara  satu setiap jenjang sebagai berikut :

1. Guru TK : Sumiyati, S.Pd.AUD TK Pertiwi Wanasari
2. Guru SD : Tri Makno Hartanto SDN Brebes 01 Brebes
3. Guru SMP : Ainur Rosyid, S.Pd SMP N 2 Wanasari
4. Guru SMA/SMK : Sadimin, S.Pd., S.Sos., S.IPem, M.Eng

Selain menetapkan Guru Berprestasi juga menetapkan Kepala Sekolah dan pengawas Berprestasi sebagai berikut :
1. Kepala TK : Choridah, S.Pd.AUD TK Aisyiyah Pesantunan Wanasari
2. Kepala SD : Sofa, S.Pd SDN Ketasinduyasa 02 Jatibarang
3. Kepala SMP : H. Suripno, M.Pd SMP N 1 Bumiayu
4. Pengawas TK/SD : Drs.Sutiswo
 
Bagi para juara kabupaten selanjutnya mengikuti lomba tingkat provinsi sebagai utusan kabupaten Brebes
yang diikuti 35 Kab/Kota se Jawa Tengah. Adapun hasil lomba tingkat Provinsi sebagai berikut :
Guru TK/SD/SMP/SMA :
1. Guru TK : Sumiyati, S.Pd.AUD TK Pertiwi Wanasari Peringkat 8
2. Guru SD : Tri Makno Hartanto SDN Brebes 01 Brebes Peringkat 6
3. Guru SMP : Ainur Rosyid, S.Pd SMP N 2 Wanasari Peringkat 29
4. Guru SMA/SMK : Sadimin, S.Pd., S.Sos., S.IPem, M.Eng Peringkat 12

Kepala Sekolah dan Pengawas TK/SD :
1. Kepala  TK : Choridah, S.Pd.AUD TK Aisyiyah Pesantunan Wanasari Peringkat 22
2. Kepala SD : Sofa, S.Pd SDN Ketasinduyasa 02 Jatibarang Peringkat 20
3. Kepala SMP : H. Suripno, M.Pd SMP N 1 Bumiayu Peringkat 25
4. Pengawas TK/SD : Drs.Sutiswo Peringkat 16

PENDIDIKAN

Manajemen Pendidikan Ditangani Provinsi

  • Usulan Marzuki Alie (KETUA DPR RI)
SEMARANG - Untuk menekan sekaligus meminimalisasi politisasi tenaga pendidik di daerah,  manajemen pendidikan yang selama ini dilakukan kabupaten/kota sebaiknya dikembalikan lagi ke tingkat provinsi.
Wacana itu disampaikan Ketua DPR RI Marzuki Alie pada Seminar Nasional Otonomi Pendidikan di Kampus IKIP PGRI Semarang, Selasa (12/7). Wakil Ketua Partai Demokrat ini menjelaskan, masalah yang terjadi dari dampak otonomi daerah selalu dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi pendidikan. Sebab, kondisi itu mengacu pada kebijakan yang telah diputuskan.
‘’Kebijakan otonomi daerah yang lahir pada masa reformasi melalui Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, justru menjadikan dunia pendidikan tidak makin cerah. Dalam praktiknya otonomi daerah hanya memindahkan permasalahan pendidikan dari pusat ke daerah. Sementara, kualitas pendidikan semakin sulit berkembang, karena ikut dijadikan objek politik para elite daerah,’’ katanya dalam peserta seminar peringatan Dies Natalis IKIP PGRI.
Aspek politik otonomi daerah sering terjadi pada pendidik dan tenaga pendidik yang menjadi korban. Kemudian pada aspek teknis seringkali terjadi pemerintah daerah tidak memenuhi tanggung jawab dalam pengalokasian dana pendidikan secara tepat.
Marzuki menegaskan, sebaiknya manajemen pendidikan tidak dilakukan di kabupaten/kota, tapi diangkat di tingkat yang lebih tinggi agar tidak dipolitisasi. Sementara ke depan, pemilihan gubernur seharusnya tidak dipilih langsung oleh rakyat, tapi melalui DPRD.
‘’Jika gubernur masih dipilih langsung, maka politisasi tenaga pendidikan akan terus terjadi,’’ ujarnya. Pembicara lainnya pakar pendidikan HAR Tilaar mengatakan, manajemen sistem pendidikan nasional dewasa ini menunjukkan gejala mengikuti paham neoliberal yang bertentangan dengan UUD 1945. Karena itu, pendidikan selayaknya diarahkan pada penggalian, pemanfaatkan, dan peningkatan kearifan lokal.
‘’Manajemen pendidikan nasional perlu diarahkan dari manajemen berbasis sekolah kepada manajemen berbasis masyarakat. Dalam kaitan ini harus digalakkan dan diefektifkan lembaga-lembaga komite sekolah, dewan pendidikan di daerah dan tingkat nasional,’’ katanya. (K3-37)
SUMBER : SUARA MERDEKA (14 Juli 2011 )

Kamis, 14 Juli 2011

BERITA TERKINI

Bertempat di Aula SMAN 3 Brebes (Rabu, 13 Juli 2011), sepuluh orang TIM verifikasi Lomba Kreatifitas Teknologi dan Inovasi Masyarakat menguji hasil kreasi guru Fisika SMAN 3 Brebes yang bernama Sadimin.Selama satu jam lebih, tim ini memberondong Sadimin dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teknologi hasil temuanya. Dra.Tati, M.Si.selaku ketua tim verifikasi Krenova mengatakan mesin pengiris bawang merah yang ditemukan sadimin memiliki prospek yang sangat bagus untuk masyarakat Brebes dan bisa dikembangkan lebih banyak lagi untuk industri pengirisan bawang merah.
Sementara itu sadimin mengatakan, hasil temuanya masih jauh dari kesempurnaan, sehingga untuk kedepan hasil kreasi tersebut bisa disempurnakan.

ALBUM LOMBA TTG BAPPEDA BREBES

BERITA KORAN

 
Guru Fisika SMAN 3 Raih Nilai Tertinggi Seleksi Kasek
Takwo Heriyanto
Senin, 27/06/2011, 07:45 WIB
Sadimin Spd
PanturaNews (Brebes) - Guru Fisika SMA Negeri 3 Brebes, Jawa Tengah, Sadimin Spd dinyatakan sebagai salah satu dari tujuh peserta seleksi calon kepala sekolah (Kasek) SMA/SMK dengan nilai tertinggi, yakni 74,8.
Selain Sadimin, seleksi yang diikuti oleh 33 peserta itu,  enam orang yang dinyatakan lolos dalam seleksi tes di aula SMA PGRI Brebes, sejak Rabu 22 Juni 2011 lalu, diantaranya Dra Neneng (SMA BU Bumiayu), Ihdi Amin MPd (SMA Al-Hikmah 1), Drs Zaenal Alimin (SMAN 1 Bantarkawung), Drs Samsul Maarif (SMAN 1 Salem), Drs Ahmad Fatawi (SMA 1 Larangan) dan Drs Winaryo (SMAN 2 Brebes).
Sadimin yang juga sebagai Waka Humas SMA Negeri 3 Brebes ini, Senin 27 Juni 2011, mengaku bangga atas hasil tes yang diperolehnya tersebut. Dikatakannya pelaksanaan tes dilakukan oleh tim panitia dan tim penguji maupun pengawas berkompeten. Proses seleksi calon kasek SMA/SMK ini juga berjalan cukup kompetiitif, tapi sangat demokratis dan prosedural.
"Dalam tes itu para peserta diuji dengan materi kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi, kompetensi managerial, kewirausahaan, kompetensi sosial dan pembuatan makalah dengan tema dari panitia serta tes wawancara," ujarnya.
Dia berharap, kedepan bisa semakin memperbaiki diri untuk dapat menjadi pimpinan yang amanah. Diketahui, Sadimin yang kini menjabat Wakahumas SMAN 3 Brebes itu telah berkali-kali mendapat prestasi dibidangnya. Diantaranya, terpilih sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat Kabupaten Brebes pada tahun 2006 dan 2011.
Selain itu, juara inovasi pembelajaran tingkat Provinsi Jateng/DIY oleh Unnes Semarang.  Bahkan, dirinya telah menempati posisi golongan 4B berdasarkan Penetapan Angka Kredit (PAK).