Rabu, 31 Oktober 2012

Kurikulum Baru Masih Digodok


YOGYAKARTA - Anak-anak SD sebentar lagi tak terbebani dengan banyaknya pelajaran. Pemerintah segera mengeluarkan kurikulum baru yang hanya terdiri atas enam mata pelajaran, yakni Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni dan Budaya, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Prof Dr Ir Musliar Kasim MS mengungkapkan hal itu dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) Ke-7 di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, semalam.
”Sementara ini masih kami godok dan diskusikan dengan berbagai pihak. Ada yang setuju dengan penyederhanaan mata pelajaran kelas I-VI, namun ada yang mewacanakan cukup sampai kelas III saja,” ujar Musliar.
Gagasan penyederhanaan muncul setelah melihat betapa beratnya beban siswa SD yang harusnya masih menikmati masa anak-anak. Dia mengatakan, seharusnya anak usia SD hingga SMA berangkat ke sekolah dengan perasaan senang, tidak tertekan, dan tidak takut.
Selama ini dia melihat dan merasakan sendiri pada anaknya yang bersekolah di sekolah negeri, berangkat dengan perasaan berat dan penuh tekanan. Berbeda halnya dengan anaknya yang belajar di sekolah internasional, berangkat dengan perasaan senang, tak ada takut.
Sekolah Nyaman
Menurut Musliar, sekolah idealnya menjadi tempat yang nyaman bagi anak didik. Ketika seseorang merasa nyaman, otomatis mudah menerima mata pelajaran. Dia mencontohkan siswa sekarang di sekolah belajar, di rumah ikut berbagai kegiatan, dan malam hari masih harus mengerjakan PR.
Dia menjelaskan, enam mata pelajaran tersebut terintegrasi, misalnya dalam pelajaran bahasa Indonesia anak-anak sekaligus belajar tentang alam dan lingkungan. Sederhana saja misalnya mengenali nama-nama tumbuhan, binatang, anggota tubuh dan lainnya. Sejak usia dini itulah anak-anak sekaligus belajar berkomunikasi dengan baik. Pasalnya, selama ini banyak lulusan S-1 tak bisa berkomunikasi dengan baik, karena sejak dini tidak mempelajarinya.
”Selain enam mata pelajaran itu, juga ada aspek lain yakni moral dan keberagaman yang juga diberikan sejak dini,” tuturnya.
Konaspi merupakan pertemuan empat tahunan Asosiasi Lembaga PendidikanTenaga Kependidikan Indonesia. Pesertanya 12 kampus yang dulunya IKIP dan sekarang menjadi universitas. Tuan rumah kali ini Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). (D19-37)
(Sumber : Suara Merdeka 1 Nov 2012)

Tidak ada komentar: