Rabu, 08 Juli 2009

SBY-BUDIONO UNGGUL DI JATENG

SBY-Boediono Unggul di Jateng

SEMARANG- Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono sementara unggul di Jateng. Berdasarkan hasil penghitungan suara sementara KPU hingga pukul 22.00, pasangan nomor dua ini memperoleh 513.461 suara atau 53,84%. Urutan kedua, Mega-Prabowo 359.708 suara (31,71%) disusul JK-Wiranto 80.598 (8,45%).

Perolehan suara itu berdasarkan kiriman via SMS dari masing-masing Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ditunjuk menjadi sampel. ''Jadi memang ketua KPPS yang ditunjuk sebagai sampel mengirimkan hasil perolehan suara langsung ke pusat. Kami hanya sekadar menyajikan data,'' kata Ketua KPU Jateng Ida Budhiati, semalam.
Perolehan Sementara Dari situs KPU, www.mediacenter. kpu.go.id, sementara baru masuk 25 kabupaten/kota. Dari daerah itu SBY-Boediono unggul di 23 kabupaten/kota. Dua lainnya yakni Sragen dan Pati, pasangan Mega-Prabowo berhasil mencuri angka kemenangan. Di Sragen, Mega memperoleh 26.588 suara (48%), SBY 24.023 (43%) dan JK 4.030 suara (7,3%). Di Pati, Mega 41.320 (49,5%), SBY 37.394 (44,8%) dan JK 4.677 (5,01%).

Sedangkan perolehan suara SBY di 23 kabupaten/kota, rata-rata memperoleh lebih kurang 50%. Bahkan di daerah-daerah yang menjadi basis PDI-P pun, justru pasangan itu mengungguli Mega-Prabowo. Di kandang PDI-P seperti Banyumas SBY memperoleh 16.640 suara (50,1%), Mega 13.885 (41,8%) dan JK 2.689 suara (8,1%). Di Kebumen SBY peroleh 3.026 suara (56,04%), Mega 1.920 (35,56%) dan JK 454 suara (8,41%). Di Grobogan, SBY mendapat 97.980 (55,01%), Mega 67.574 (37,9%) dan JK 12.550 (7,05%).

Sementara di Wonogiri pun SBY memperoleh 24.571 (55,6%), Mega 16.982 (38,4%) dan JK 2.587 (5,87%). Klaten SBY juga unggul dengan 2.154 (49,77%), Mega 1.948 (45,01%) dan JK 2.587 (5,87%). Bukan hanya di kandang banteng, di basis Golkar pun SBY unggul dan JK tertinggal. Di Purworejo, JK hanya mendapat 4.654 suara (8,39%), SBY 35.211 suara (63,47%) dan Mega 15.614 suara (28,14%). 

Ida menandaskan, angka-angka itu merupakan kiriman SMS dari KPPS yang ditunjuk menjadi sampel penghitungan cepat KPU. ''Jadi hanya beberapa saja yang dijadikan sampel, bukan secara keseluruhan,'' tandas dia.

Secara menyeluruh jalannya pilpres di Jateng, lanjut Ida Budhiati berjalan lancar. Namun terjadi ketegangan di Kabupaten Boyolali, khususnya di Dusun Jaten, Desa Mojo, Kecamatan Andong. Ada kasus penodongan terhadap ketua KPPS setempat setelah itu membakar DPT. ''Oleh kepolisian sudah bisa diamankan. Berdasarkan laporan sementara, adalah orang gila. DPT pun bisa diselematkan,'' katanya.
Kumpulkan Data Sementara itu, Koordinator Tim Kampanye Daerah (Kamda) Jateng SBY-Boediono, Ali Mufiz, mengatakan hingga semalam, SBY-Boediono unggul di sejumlah daerah. Tim Kamda Jateng melakukan penghitungan suara dari saksi di TPS, untuk diteruskan ke koordinator desa (kordes), dari kordes dilaporkan ke kecamatan, lalu dikirim ke tim kampanye tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.

''Laporan yang masuk di banyak TPS, SBY-Boediono unggul. Soal persentase perolehan suara dan daerah mana saja di 35 kabupaten/kota se-Jateng, kami belum bisa memberikan gambaran. Pada hari ketiga saya kira semua sudah bisa diketahui,'' kata Ali Mufiz, semalam.

Sementara itu, Ketua Tim Sukses JK-Win Jateng Bambang Sadono belum bisa menyikapi hasil perolehan suara. Pasalnya data yang masuk pada dirinya belum bisa dijadikan kesimpulan untuk menentukan sikap politik. ''Belum, masih kisaran 10-20%. Angka ini masih prematur untuk disimpulkan,'' katanya.

Mesin politik baik dari Partai Golkar, Hanura, dan tim relawan masih menghimpun data di lapangan.''Kami akan bersikap kalau data yang masuk sudah mencapai 50%,'' katanya.

Sekretaris Tim Sukses Mega-Prabowo MG Nuniek Sri Yuningsih juga belum bisa bersikap. Jajaran tim sukses kabupaten/kota masih terus mendata hasil yang tersebar di masing-masing TPS. Sementara ini pasangan nomor satu, menang di Pemalang dan Rembang. Namun belum bisa menyebutkan angkanya. ''Informasi baru di dua daerah itu. Angkanya masih kami mintakan,'' ungkap Sekretaris DPD PDI-P Jateng ini.

Nuniek enggan berkomentar terkait quick count di televisi. ''KPU-nya belum umumkan perolehan suara, kok sudah mengklaim menang atau kalah. Kami akan bersikap bila data kami masuk 100%,'' tandasnya.

Baginya, Jateng tetaplah kandang banteng. Ia melihat proses pilpres kali ini banyak kucuran uang yang beredar di masyarakat. ''Kami hanya kaus. Pihak lainnya kaus dan uang, kalau begini mana tahan,'' tandasnya.

Anggota Tim Pemenangan pasangan Mega-Prabowo Agustina Wilujeng mengakui, perolehan suara Mega-Pro di Jateng jauh dari target. Dari target perolehan suara minimal 40%, sampai penghitungan suara semalam, pasangan baru mendapatkan sekitar 30%.

''Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya adanya gerakan memenangkan SBY yang dilakukan oleh kader-kader PDI-P di daerah. Mereka membelot dan mendukung SBY,'' ujarnya.

Dia menyebut, ada dua kepala daerah dari PDI-P melakukan gerakan memenangkan SBY. ''Kedua Bupati itu akan diusulkan untuk diberhentikan dari jabatan sebagai ketua DPC PDI-P. Ini bagian dari reward and punishment partai,'' tegasnya.(H7,H37,H55-76)

SUMBER SUARA MERDEKA, 9 JULI 2009


Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!

Tidak ada komentar: