UJUDKAN
SEKOLAH NDESO
BERPRESTASI KUTHO
Oleh : Sadimin
Kepala SMAN 1 Wanasari Brebes
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
masalah
Pendidikan menengah
diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam
sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau
pendidikan tinggi.
SMA
Negeri 1 Wanasari adalah satu-satunya sekolah negeri di Kecamatan Wanasari pada
tingkat sekolah menengah. Sekolah ini terletak 7 KM dari ibu kota kabupaten,
tepatnya di desa sidamulya kec wanasari Brebes. Sekolah ini berdiri sejak tahun
2002 dengan kepala sekolah yang pernah memimpin : 1) Drs.Sri lahir (15 Juli
2012-12 Desember 2012,2) Dra.Surtiati (12 Desember 2012-15 April 2005), 3) Drs
Soemito (15 April 2005-28 Agustus 2008), 4) Dani rumdani, S.Pd (28 Agustus
2008-12 Maret 2012), 5) Sadimin, M.Eng (12 Maret 2012 – sekarang).
Kondisi
awal SMA Negeri 1 Wanasari Brebes dibanding sekolah sekolah lain sangat memprihatinkan
baik dari standar prasarana, standar pembiayaan, standar proses, standar isi,
standar kompetensi kelulusan, standar penilaian, standar pebgelolaan dan
standar pendidik dan tenaga pendidikan. Sehingga dalam menghadapi tantangan
global, SMA Negeri 1 Wanasari Brebes semakin berat karena selain harus memenuhi
tuntutan lokal dan nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang
mampu bersaing di tingkat regional dan global.
Berkaitan
dengan kondisi tersebut maka penulis perlu melalukan langkah langkah konkrit
untuk memenuhi 8 standar nasional pendidikan untuk menuju sekolah yang mampu
menghadapi tantangan lokal dan global.
1.2 Permasalahan
SMA
Negeri 1 Wanasari Brebes dihadapkan pada persoalan yang kompleks, mengingat
kondisi dan karakteristik siswanya yang sebagian besar memiliki nilaia UN
dibawah standar. Dengan demikian, perlu dibuatkan langkah-langkah yang serius
agar sejajar outputnya dengan sekolah lainya. Jumlah peminat masuk SMA Negeri 1
Wanasari Brebes setiap tahun rata-rata 140 pelamar. Selama satu dekade
terakhir, nilai UN hasil seleksi masuk SMA Negeri 1 Wanasari Brebes berkisar
antara 13,70-33,55 dari skor tertinggi 40. Ini berarti SMA Negeri 1 Wanasari
Brebes menerima siswa dengan potensi akademik yang amat beragam.
Keterbatasan
infrastruktur sarana prasarana sekolah untuk mengakomodasi pengalaman belajar
bisa memperlemah proses belajar-mengajar. Hal ini tercermin dari kecilnya
jumlah curahan waktu siswa untuk aktif belajar. Kecenderungan di atas
diperkirakan akan terus berlanjut apabila infrastruktur masih belum dapat
ditingkatkan. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap menurunnya motivasi
siswa dalam proses pembelajaran.
1.3 Strategi
Pemecahan Masalah
1.3.1 Strategi
Pemecahan Masalah Yang Dipilih
Dalam
kaitan itu, pemenuhan 8 standar nasional pendidikan sekolah merupakan sebuah
prasyarat bagi sekolah untuk lebih mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Termasuk di dalamnya adalah segala bentuk fasilitas dan kelengkapannya, serta
pemanfaatan teknologi.
Dalam
mewujudkan sekolah ndeso berprestasi kutho, SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
harus mampu memberikan pelayanan pedagogik, keilmuan dan profesionalisme untuk
memenuhi kebutuhan individu peserta didik. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut,
SMA Negeri 1 Wanasari Brebes harus membuat kebijakan dan program baik di bidang
akademik, bidang kesiswaan dan bidang sarana atau fasilitas
1.3.2 Tahapan Operasional
Pelaksanaannya
a. Akademik
Kebijakan di bidang akademik
diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut : 1) Mengembangkan sistem
belajar yang bermutu dalam pelaksanaan pembelajaran, 2) Mengevaluasi dan
memperbaharui kurikulum, silabus, dan kalender akademik, dan laju perkembangan
di lapangan secara berkelanjutan serta melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap implementasinya, 3) Menetapkan standar mutu akademik dan memantau
ketercapaian standar ketuntasan belajar, meningkatkan mutu proses, dan hasil
pembelajaran, 4) Meningkatkan penulisan buku ajar dan modul bahan ajar, 5) Mengembangkan
kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia pada tingkat
lokal dan nasional.
b. Kesiswaan
Kebijakan di kesiswaan diwujudkan
dalam sejumlah program sebagai berikut : 1) Menerima peserta didik baru yang
memiliki prestasi baik bidang akademik maupun non akademik, 2) Mengembangkan
dan menata manajemen kegiatan ekstrakurikuler, 3) Mengembangkan model-model
untuk memfasilitasi pembinaan kepemimpinan OSIS. 4) Meningkatkan prestasi siswa
dalam berbagai kegiatan kesiswaan tingkat wilayah dan nasional, 5) Mengembangkan
sistem pembinaan kepribadian, seni budaya dan olah raga, 6) Menyelenggarakan
pertunjukan dan perlombaan seni budaya dan berbagai cabang olah raga yang berskala
lokal dan kabupaten, 7) Memantapkan jaringan kerjasama untuk memperbanyak
peluang beasiswa bagi peningkatan kesejahteraan siswa yaitu : BSM, beasiswa
prestasi, beasiswa aspirasi.
c. Sarana atau Fasilitas
Kebijakan di bidang sarana sekolah
diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut:1) Melaksanakan pembangunan
fisik dan fasilitas sekolah berstandar nasional yang dibiayai
oleh masysrakat dan pemerintah, 2) Memantapkan sistem manajemen fasilitas
berdasarkan penjaminan mutu yang meliputi pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan
dan pengamanan secara sistemik dan komprehensif. 3) Mengupayakan dan
memberdayakan berbagai bantuan untuk pengembangan fasilitas, 4) Menambah sarana
pembelajaran baik LCD maupun komputer, 5) memasang CCTV setiap kelas dan
tempat-tempat strategis, 6) mewujudkan green shool dengan menaman pohon jati
kebon dan pohon lainya.7) memasang sidik jari untuk absensi guru dan karyawan
sebagai penganti absen manual.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alasan
pemilihan strategi pemecahan masalah
a. Bidang Akademik
Untuk
mewujudkan sekolah Ndeso prestasi Kutho kebijakan dalam bidang akademik
diorientasikan untuk meningkatkan kualitas akademik, kepribadian dan kemampuan
sosial, guna mencapai keunggulan kompetitif, perluasan kesempatan dan akses
untuk memperoleh pendidikan ke jenjang tinggi, menyempurnakan dan memantapkan
program kurikulum, meningkatkan mutu Proses dan hasil Belajar Mengajar (PBM),
mengembangkan dan meningkatkan program sertifikasi profesi pendidikan dan
profesi lainnya, serta memperkuat jejaring dan kemitraan dengan lembaga-lembaga
sekolah tingkat lokal, dan nasional.
b. Bidang Kesiswaan
Kebijakan dalam bidang kesiswaan dan
hubungan alumni berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan
kesiswaan untuk mendukung program sekolah guna memperoleh dan memperkaya
kompetensi profesional, kepribadian dan sosial yang mantap, menuju keunggulan
kompetitif.
c. Bidang Sarana atau Fasilitas
Kebijakan ini difokuskan pada
modernisasi sekolah dan fasilitas berstandar dengan menempatkan
realisasi bantuan pemerintah dalam prioritas tinggi serta menggali dukungan
masyarakat dalam pengembangan sekolah.
2.2 Hasil atau dampak yang dicapai
dari strategi yang dipilih
a. Bidang Akademik
Ketercapaian realisasi
program-program tersebut dapat dilihat melalui hasil sebagai berikut:
1. Meningkatnya jumlah siswa yang
berpotensial.
2.
Terlaksananya sistem belajar dengan baik yang didukung teknologi informasi dan
komunikasi.
3.Tersusunnya
deskripsi dan silabus untuk semua mata pelajaran yang diperbaharui secara
berkelanjutan;
4. Terlaksananya evaluasi tahunan
kurikulum;
5. Tersusunnya standar mutu akademik,
6.
Terlaksananya pemantauan tahunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat berdasarkan standar mutu yang berlaku.
7. Pembuatan modul pembelajaran dan
modul bahan ajar.
8. Terselenggaranya kerjasama baru
dengan lembaga lokal, nasional.
b.
Bidang kesiswaan
Ketercapaian realisasi
program-program tersebut dapat dilihat melalui hasil sebagai berikut:
1. Tertatanya kelembagaan dan
lingkungan ekstrakurikuler
2.
Tersusunnya sistem penelusuran minat, bakat dan kreativitas siswa serta
model-model pembinaan kegiatan OSIS.
3. Berprestasi tingkat lokal dan
regional meliputi:
Siswa :
1) Juara nyanyi tunggal putra FLS2N
tahun 2012 tingkat kabupaten
2) Juara nyanyi tunggal putra FLS2N
tahun 2013 tingkat kabupaten
3) Juara nyanyi tunggal putra FLS2N tahun
2014 tingkat kabupaten
4) Juara lomba band tahun 2013 tingkat
kabupaten
5) Juara seni kriya tahun 2013 tingkat
kabupaten
6) Juara cipta dan baca puisi FLS2N
tahun 2012 tingkat kabupaten
7) Juara Duta Wisata tahun 2012 tingkat
kabupaten.
8) Juara lomba senam tingkat kabupaten
dan eks karisedenan.
9) Juara lomba gulat tingkat provinsi
10) Juara lomba lari tingkat kabupaten
11) Juara lomba renang tingkat kabupaten
12) Juara pidato bahaya rokok tingkat
kecamatan wanasari tahun 2012
13) Juara LCP pramuka tingkat kwaran
wanasari 2012 dan 2013
14) Tergiat kegiatan kursus mahir dasar
pembina pramuka tahun 2013
15) Tergiat penegak putra lomba LCTP
tingkat kwaran wanasari tahun 2012.
16) Tergiat penegak putri lomba LCTP
tingkat kwaran tahun 2013.
Guru
:
1) Juara guru berprestasi tingkat
kabupaten dan propinsi.
2) Pelatih seni musik kabupaten brebes
atas nama Sri Ningsih, M,Pd.
Kepala sekolah
1) Finalis teacher idol tingkat Jateng
2) Finalis best practice tingkat
nasional
3) Finalis inovasi pembelajaran tingkat
Jateng
4) Mengikuti bencmarking ke negara
Italy dan Spanyol yang diselenggarakan oleh Dirjen P2TK
5) Sebagai ketua tim teknis penilaian
jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
6) Sebagai anggota redaksi jurnal
ilmiah Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes.
7) Sebagai kelompok pemantau penyiaran
radio di Brebes oleh KPID Jawa Tengah.
Sekolah :
1) Juara lomba majalah dinding tingkat
eks karisidenan pekalongan.
4. Menurunnya peluang kasus siswa yang
merokok dan perkelahian hingga seminimal mungkin.
5. Terbentuknya jaringan kerjasama dengan
pemberi beasiswa (Lembaga Pemerintah Pusat/Pemda, Swasta, dan Yayasan).
6. Meningkatnya partisipasi jumlah
alumni dalam kegiatan-kegiatan pengembangan SMA Negeri 1 Wanasari Brebes.
7. Terselenggaranya bimbingan dan
konseling karier minimal dua kali.
c.
Bidang sarana/fasilitas
Ketercapaian realisasi
program-program bidang sarana dapat dilihat sebagai berikut:
1. Terselesaikannya 3 ruang kelas baru serta
kelengkapannya., 1 lab komputer , 1 lab fisika dan perabotnya, rehab 3 ruang
kelas yang rusak.Bantuan ini bersumber dari APBD I,APBD II, dan APBN.
2. Tercukupinya sarana TIK dengan
pembelian komputer dengan anggaran dari komite dan bantuan dari APBD I.
3. Pedoman sistem manajemen fasilitas,
pemeliharaan, pemanfaatan dan pengamanan lebih tertata dengan baik.
4. Diperoleh dan diberdayakannya
bantuan dana dari lembaga pemerintah dan swasta.
5. Tertibnya manajemen perparkiran
kendaraan dalam sekolah dengan dipasang kamera disetiap sudut (CCTV)
6. Tersusunnya sistem pengelolaan tata
ruang kelas belajar.
7. Pengadaan Jaringan internet dan
pemasangan CCTV disetiap ruang belajar dan tempat-tempat strategis
8. Pengadaan absen sidik jari untuk
memantau kehadiran guru dan karyawan.
9. Bertambahnya koleksi buku
perpustakaan sebagai referensi siswa dalam belajar.
10. Bertambahnya LCD yang digunakan
untuk proses pembelajaran di sekolah.
11. Tertatanya lingkungan sekolah yang
asri dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar dengan penanaman berbagai jenis
tanaman di sekolah.
12. Tersedianya web sekolah untuk
memudahkan warga sekolah dan masyarakat mengakses informasi sekolah.
2.3
Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih
1.
Munculnya beberapa SMK swasta di sekitar SMA Negeri 1 Wanasari Brebes semakin
mengurangi minat siswa yang mau mendaftar di SMA.
2.
Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
mengharuskan melakukan revitalisasi sistem komunikasi dan informasi.
3.
Terbatasnya daya dukung anggaran pendidikan mengharuskan SMA Negeri 1 Wanasari
Brebes menggali sumber dana pendamping dan menggunakannya secara efisien.
4.
Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas SMA Negeri 1
Wanasari Brebes menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar nasional,
kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
5.
Peta kebutuhan siswa dapat dijadikan dasar bagi SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
dalam menyusun program pembiayaan belum teridentifikasi dengan baik.
6.
0tonomi dan desentralisasi SMA Negeri 1 Wanasari Brebes untuk melakukan
penataan struktur organisasi, sistem manajemen, dan budaya kerja, yang menjamin
organisasi yang kuat, efisien, transparan, demokratis, akuntabel, serta
memiliki daya respon terhadap berbagai perubahan kebijakan pemerintah dan
tuntutan masyarakat.
2.4 Faktor-faktor pendukung
Status SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
adalah salah satu perubahan dan kepercayaan masyarakat khususnya dunia
pendidikan hingga saat ini terus ingin menjadikan sekolah yang berwawasan
nasional. Upaya tersebut untuk melakukan berbagai terobosan kebijakan sehingga
lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan global dan sekaligus mengantisipasi
kebutuhan masyarakat.
Otonomi memungkinkan SMA Negeri 1
Wanasari Brebes akan menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi Negeri dan
Swasta secara langsung. Melalui kemitraan ini SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
melakukan rujuk mutu (benchmarking) untuk meningkatkan kualitas,
sekaligus memperoleh kesempatan untuk memperluas layanan kepada publik.
Undang-undang tentang Guru dan Dosen
serta PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan memberi peluang kepada
sekolah untuk memaksimalkan perannya sebagai sekolah baik melalui program
akademik maupun sertifikasi. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan minat
lulusan SLTP untuk menjadi siswa yang unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ.
Dengan demikian citra dan
kredibilitas SMA Negeri 1 Wanasari Brebes akan meningkat. Komitmen pemerintah
untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan anggaran pendidikan
sebesar 20% dari APBN dan APBD memberi peluang bagi SMA Negeri 1 Wanasari
Brebes untuk berperan serta secara lebih aktif dalam memperbaiki kualitas mutu
pendidikan.
2.5 Alternatif pengembangan
Untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas pengembangan SMA Negeri 1 Wanasari
Brebes lima tahun ke depan sebagai berikut:
1. Peningkatan mutu akademik dan
penembangan diri melalui kegiatan kesiswaan;
2. Modernisasi sekolah dan
fasilitas serta pengembangan jaringan ICT;
3. Penataan kelembagaan dan sistem
manajemen SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
4. Pengembangan usaha;
5. Pengokohan kehidupan beragama;
6. Peningkatan citra SMA Negeri 1
Wanasari Brebes
Implementasi prioritas pengembangan
di atas didukung oleh strategi dasar berikut:
1. Kepemimpinan yang transparan,
konsisten, dan mengutamakan kebersamaan dan mampu memberikan contoh/teladan
yang baik.
2. Pengelolaan kelembagaan yang
sinergis, efisien, dan produktif.
3. Profesionalisme dalam manajemen.
4. Partisipasi aktif, menyeluruh, dan
terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
5. Jejaring dan kemitraan pada tingkat
lokal, dan nasional
BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI OPERASIONAL
3.1
Kesimpulan
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam
pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi
menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan
kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah
satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas
tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler beragam
siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Pencapaian
lainya yang dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembangan
SDM yang memiliki daya dukung terhadap peningkatan kinerja sekolah.
2. Peningkatan
mutu pendidikan sesuai ketentuan perundangan baru untuk memperkuat daya saing
lulusan.
3. Peningkatan
wawasan Imtaq dan Iptek, kepribadian, dan kompetensi sosial sebagai dasar untuk
membangun budaya kerja di SMA Negeri 1 Wanasari Brebes, Peningkatan fasilitas
pendidikan untuk mendukung pelaksanaan Proses Belajar Mengajar sesuai dengan
standar nasional, Peningkatan ketertiban, keamanan, kebersihan dan kenyamanan
untuk mewujudkan kehidupan sekolah yang edukatif, ilmiah, dan
religius.
4. Peningkatan
kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainya baik pemerintah maupun
swasta untuk memperkuat citra dan kinerja SMA Negeri 1 Wanasari Brebes yang
unggul.
5. Penggalian
dana dari berbagai sumber baik konvensional maupun inkonvensional.
6. Peningkatan
partisipasi peserta didik dalam berbagai program pengembangan bidang akademik,
kegiatan lomba, dan penelitian; Pemasaran produk unggulan SMA Negeri 1 Wanasari
Brebes melalui perluasan pasar dan perluasan jangkauan publikasi;
3.2
Rekomendasi Operasional
1. Hendaknya setiap warga sekolah dapat
lebih terbuka terhadap kritik, saran, dan masukan guna mencari data untuk
dijadikan ide kegiatan dan kemudian ditanggapi secara profesional.
2. Perlunya pemahaman seluruh warga dalam
mengadakan pembangunan berkesinambungan untuk mewujudkan sekolah yang efektif
dan memiliki prospek dan berdaya saing tinggi ditengah-tengah perubahan
masarakat global.
3. Perlunya bekerjasama dengan
pemerintah dan pihak swasta dalam rangka penggalian sumber dana dan promosi
program sekolah untuk mengembangkan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar