Jumat, 19 September 2014

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL

Bertempat di hotel Dafam Semarang sebanyak 300 peserta mengikuti pelatihan penulisan artikel untuk guru di Jawa Tengah.Pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali guru agar mampu menjadi penulis artikel di media masa khususnya harian Kompas.Sesuai dengan Permenpan RB no.16 tahun 2009, guru diwajibkan untuk membuat publikasi ilmiah dalam kenaikan pangkat, diantaranya penulisan artikel di media masa dalam bentuk tulisan ilmiah populer.Melalui pelatihan ini diharapkan para guru ada greget untuk menulis di media masa.Pelatihan ini diselenggarakan kerjasama Kompas dengan Yamaha, Dinas Pendidikan Jateng, Hotel Dafam Semarang dan Prodia


Sabtu, 14 Juni 2014

BEST PRACTICE KEPALA SEKOLAH



UJUDKAN SEKOLAH NDESO  
BERPRESTASI KUTHO

Oleh : Sadimin
Kepala SMAN 1 Wanasari Brebes


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang masalah
 Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
SMA Negeri 1 Wanasari adalah satu-satunya sekolah negeri di Kecamatan Wanasari pada tingkat sekolah menengah. Sekolah ini terletak 7 KM dari ibu kota kabupaten, tepatnya di desa sidamulya kec wanasari Brebes. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2002 dengan kepala sekolah yang pernah memimpin : 1) Drs.Sri lahir (15 Juli 2012-12 Desember 2012,2) Dra.Surtiati (12 Desember 2012-15 April 2005), 3) Drs Soemito (15 April 2005-28 Agustus 2008), 4) Dani rumdani, S.Pd (28 Agustus 2008-12 Maret 2012), 5) Sadimin, M.Eng (12 Maret 2012 – sekarang).  
Kondisi awal SMA Negeri 1 Wanasari Brebes dibanding sekolah sekolah lain sangat memprihatinkan baik dari standar prasarana, standar pembiayaan, standar proses, standar isi, standar kompetensi kelulusan, standar penilaian, standar pebgelolaan dan standar pendidik dan tenaga pendidikan. Sehingga dalam menghadapi tantangan global, SMA Negeri 1 Wanasari Brebes semakin berat karena selain harus memenuhi tuntutan lokal dan nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat regional dan global.
Berkaitan dengan kondisi tersebut maka penulis perlu melalukan langkah langkah konkrit untuk memenuhi 8 standar nasional pendidikan untuk menuju sekolah yang mampu menghadapi tantangan lokal dan global.
1.2 Permasalahan
SMA Negeri 1 Wanasari Brebes dihadapkan pada persoalan yang kompleks, mengingat kondisi dan karakteristik siswanya yang sebagian besar memiliki nilaia UN dibawah standar. Dengan demikian, perlu dibuatkan langkah-langkah yang serius agar sejajar outputnya dengan sekolah lainya. Jumlah peminat masuk SMA Negeri 1 Wanasari Brebes setiap tahun rata-rata 140 pelamar. Selama satu dekade terakhir, nilai UN hasil seleksi masuk SMA Negeri 1 Wanasari Brebes berkisar antara 13,70-33,55 dari skor tertinggi 40. Ini berarti SMA Negeri 1 Wanasari Brebes menerima siswa dengan potensi akademik yang amat beragam.
Keterbatasan infrastruktur sarana prasarana sekolah untuk mengakomodasi pengalaman belajar bisa memperlemah proses belajar-mengajar. Hal ini tercermin dari kecilnya jumlah curahan waktu siswa untuk aktif belajar. Kecenderungan di atas diperkirakan akan terus berlanjut apabila infrastruktur masih belum dapat ditingkatkan. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap menurunnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
1.3 Strategi Pemecahan Masalah
1.3.1 Strategi Pemecahan Masalah Yang Dipilih
Dalam kaitan itu, pemenuhan 8 standar nasional pendidikan sekolah merupakan sebuah prasyarat bagi sekolah untuk lebih mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Termasuk di dalamnya adalah segala bentuk fasilitas dan kelengkapannya, serta pemanfaatan teknologi.
Dalam mewujudkan sekolah ndeso berprestasi kutho, SMA Negeri 1 Wanasari Brebes harus mampu memberikan pelayanan pedagogik, keilmuan dan profesionalisme untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, SMA Negeri 1 Wanasari Brebes harus membuat kebijakan dan program baik di bidang akademik, bidang kesiswaan dan bidang sarana atau fasilitas
1.3.2 Tahapan Operasional Pelaksanaannya
a. Akademik
Kebijakan di bidang akademik diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut : 1) Mengembangkan sistem belajar yang bermutu dalam pelaksanaan pembelajaran, 2) Mengevaluasi dan memperbaharui kurikulum, silabus, dan kalender akademik, dan laju perkembangan di lapangan secara berkelanjutan serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasinya, 3) Menetapkan standar mutu akademik dan memantau ketercapaian standar ketuntasan belajar, meningkatkan mutu proses, dan hasil pembelajaran, 4) Meningkatkan penulisan buku ajar dan modul bahan ajar, 5) Mengembangkan kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia pada tingkat lokal dan nasional.
b. Kesiswaan
Kebijakan di kesiswaan diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut : 1) Menerima peserta didik baru yang memiliki prestasi baik bidang akademik maupun non akademik, 2) Mengembangkan dan menata manajemen kegiatan ekstrakurikuler, 3) Mengembangkan model-model untuk memfasilitasi pembinaan kepemimpinan OSIS. 4) Meningkatkan prestasi siswa dalam berbagai kegiatan kesiswaan tingkat wilayah dan nasional, 5) Mengembangkan sistem pembinaan kepribadian, seni budaya dan olah raga, 6) Menyelenggarakan pertunjukan dan perlombaan seni budaya dan berbagai cabang olah raga yang berskala lokal dan kabupaten, 7) Memantapkan jaringan kerjasama untuk memperbanyak peluang beasiswa bagi peningkatan kesejahteraan siswa yaitu : BSM, beasiswa prestasi, beasiswa aspirasi.
c. Sarana atau Fasilitas
Kebijakan di bidang sarana sekolah diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut:1) Melaksanakan pembangunan fisik dan fasilitas  sekolah  berstandar nasional yang dibiayai  oleh masysrakat dan pemerintah, 2) Memantapkan sistem manajemen fasilitas berdasarkan penjaminan mutu yang meliputi pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan secara sistemik dan komprehensif. 3) Mengupayakan dan memberdayakan berbagai bantuan untuk pengembangan fasilitas, 4) Menambah sarana pembelajaran baik LCD maupun komputer, 5) memasang CCTV setiap kelas dan tempat-tempat strategis, 6) mewujudkan green shool dengan menaman pohon jati kebon dan pohon lainya.7) memasang sidik jari untuk absensi guru dan karyawan sebagai penganti absen manual.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
a. Bidang Akademik
Untuk mewujudkan sekolah Ndeso prestasi Kutho kebijakan dalam bidang akademik diorientasikan untuk meningkatkan kualitas akademik, kepribadian dan kemampuan sosial, guna mencapai keunggulan kompetitif, perluasan kesempatan dan akses untuk memperoleh pendidikan ke jenjang tinggi, menyempurnakan dan memantapkan program kurikulum, meningkatkan mutu Proses dan hasil Belajar Mengajar (PBM), mengembangkan dan meningkatkan program sertifikasi profesi pendidikan dan profesi lainnya, serta memperkuat jejaring dan kemitraan dengan lembaga-lembaga sekolah tingkat lokal, dan nasional.
b. Bidang Kesiswaan
Kebijakan dalam bidang kesiswaan dan hubungan alumni berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kesiswaan untuk mendukung program sekolah guna memperoleh dan memperkaya kompetensi profesional, kepribadian dan sosial yang mantap, menuju keunggulan kompetitif.
c.  Bidang Sarana atau Fasilitas
Kebijakan ini difokuskan pada modernisasi  sekolah  dan fasilitas berstandar dengan menempatkan realisasi bantuan pemerintah dalam prioritas tinggi serta menggali dukungan masyarakat dalam pengembangan sekolah.
2.2 Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih
a. Bidang Akademik  
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui hasil sebagai berikut:
1. Meningkatnya jumlah siswa yang berpotensial.
2. Terlaksananya sistem belajar dengan baik yang didukung teknologi informasi dan komunikasi.
3.Tersusunnya deskripsi dan silabus untuk semua mata pelajaran yang diperbaharui secara berkelanjutan;
4. Terlaksananya evaluasi tahunan kurikulum;
5. Tersusunnya standar mutu akademik,
6. Terlaksananya pemantauan tahunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat berdasarkan standar mutu yang berlaku.
7. Pembuatan modul pembelajaran dan modul bahan ajar.
8. Terselenggaranya kerjasama baru dengan lembaga lokal, nasional.
b. Bidang kesiswaan  
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui hasil sebagai berikut:
1. Tertatanya kelembagaan dan lingkungan ekstrakurikuler
2. Tersusunnya sistem penelusuran minat, bakat dan kreativitas siswa serta model-model pembinaan kegiatan OSIS.
3. Berprestasi tingkat lokal dan regional meliputi:
Siswa :
1)   Juara nyanyi tunggal putra FLS2N tahun 2012 tingkat kabupaten
2)   Juara nyanyi tunggal putra FLS2N tahun 2013 tingkat kabupaten
3)   Juara nyanyi tunggal putra FLS2N tahun 2014 tingkat kabupaten
4)   Juara lomba band tahun 2013 tingkat kabupaten
5)   Juara seni kriya tahun 2013 tingkat kabupaten
6)   Juara cipta dan baca puisi FLS2N tahun 2012 tingkat kabupaten
7)   Juara Duta Wisata tahun 2012 tingkat kabupaten.
8)   Juara lomba senam tingkat kabupaten dan eks karisedenan.
9)   Juara lomba gulat tingkat provinsi
10)    Juara lomba lari tingkat kabupaten
11)    Juara lomba renang tingkat kabupaten
12)    Juara pidato bahaya rokok tingkat kecamatan wanasari tahun 2012
13)    Juara LCP pramuka tingkat kwaran wanasari 2012 dan 2013
14)    Tergiat kegiatan kursus mahir dasar pembina pramuka tahun 2013
15)    Tergiat penegak putra lomba LCTP tingkat kwaran wanasari tahun 2012.
16)    Tergiat penegak putri lomba LCTP tingkat kwaran tahun 2013.
Guru :
1)   Juara guru berprestasi tingkat kabupaten dan propinsi.
2)   Pelatih seni musik kabupaten brebes atas nama Sri Ningsih, M,Pd.
Kepala sekolah
1)   Finalis teacher idol tingkat Jateng
2)   Finalis best practice tingkat nasional
3)   Finalis inovasi pembelajaran tingkat Jateng
4)   Mengikuti bencmarking ke negara Italy dan Spanyol yang diselenggarakan oleh Dirjen P2TK
5)   Sebagai ketua tim teknis penilaian jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
6)   Sebagai anggota redaksi jurnal ilmiah Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes.
7)   Sebagai kelompok pemantau penyiaran radio di Brebes oleh KPID Jawa Tengah.
Sekolah :
1)   Juara lomba majalah dinding tingkat eks karisidenan pekalongan.
4.    Menurunnya peluang kasus siswa yang merokok dan perkelahian hingga seminimal mungkin.
5.    Terbentuknya jaringan kerjasama dengan pemberi beasiswa (Lembaga Pemerintah Pusat/Pemda, Swasta, dan Yayasan).
6.    Meningkatnya partisipasi jumlah alumni dalam kegiatan-kegiatan pengembangan SMA Negeri 1 Wanasari Brebes.
7.    Terselenggaranya bimbingan dan konseling karier minimal dua kali.

c. Bidang sarana/fasilitas
Ketercapaian realisasi program-program bidang sarana dapat dilihat  sebagai berikut:
1.  Terselesaikannya 3 ruang kelas baru serta kelengkapannya., 1 lab komputer , 1 lab fisika dan perabotnya, rehab 3 ruang kelas yang rusak.Bantuan ini bersumber dari APBD I,APBD II, dan APBN.
2.    Tercukupinya sarana TIK dengan pembelian komputer dengan anggaran dari komite dan bantuan dari APBD I.
3.  Pedoman sistem manajemen fasilitas, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengamanan lebih tertata dengan baik.
4.      Diperoleh dan diberdayakannya bantuan dana dari lembaga pemerintah dan swasta.
5.      Tertibnya manajemen perparkiran kendaraan dalam sekolah dengan dipasang kamera disetiap sudut (CCTV)
6.      Tersusunnya sistem pengelolaan tata ruang kelas belajar.
7.  Pengadaan Jaringan internet dan pemasangan CCTV disetiap ruang belajar dan tempat-tempat strategis
8.      Pengadaan absen sidik jari untuk memantau kehadiran guru dan karyawan.
9.      Bertambahnya koleksi buku perpustakaan sebagai referensi siswa dalam belajar.
10.  Bertambahnya LCD yang digunakan untuk proses pembelajaran di sekolah.
11. Tertatanya lingkungan sekolah yang asri dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar dengan penanaman berbagai jenis tanaman di sekolah.
12.  Tersedianya web sekolah untuk memudahkan warga sekolah dan masyarakat mengakses informasi sekolah.
  
2.3 Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih
1. Munculnya beberapa SMK swasta di sekitar SMA Negeri 1 Wanasari Brebes semakin mengurangi minat siswa yang mau mendaftar di SMA.
2. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Negeri 1 Wanasari Brebes mengharuskan melakukan revitalisasi sistem komunikasi dan informasi.
3. Terbatasnya daya dukung anggaran pendidikan mengharuskan SMA Negeri 1 Wanasari Brebes menggali sumber dana pendamping dan menggunakannya secara efisien.
4. Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas SMA Negeri 1 Wanasari Brebes menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar nasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
5. Peta kebutuhan siswa dapat dijadikan dasar bagi SMA Negeri 1 Wanasari Brebes dalam menyusun program pembiayaan belum teridentifikasi dengan baik.
6. 0tonomi dan desentralisasi SMA Negeri 1 Wanasari Brebes untuk melakukan penataan struktur organisasi, sistem manajemen, dan budaya kerja, yang menjamin organisasi yang kuat, efisien, transparan, demokratis, akuntabel, serta memiliki daya respon terhadap berbagai perubahan kebijakan pemerintah dan tuntutan masyarakat.
2.4 Faktor-faktor pendukung
Status SMA Negeri 1 Wanasari Brebes adalah salah satu perubahan dan kepercayaan masyarakat khususnya dunia pendidikan hingga saat ini terus ingin menjadikan sekolah yang berwawasan nasional. Upaya tersebut untuk melakukan berbagai terobosan kebijakan sehingga lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan global dan sekaligus mengantisipasi kebutuhan masyarakat.
Otonomi memungkinkan SMA Negeri 1 Wanasari Brebes akan menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi Negeri dan Swasta secara langsung. Melalui kemitraan ini SMA Negeri 1 Wanasari Brebes melakukan rujuk mutu (benchmarking) untuk meningkatkan kualitas, sekaligus memperoleh kesempatan untuk memperluas layanan kepada publik.
Undang-undang tentang Guru dan Dosen serta PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan memberi peluang kepada sekolah untuk memaksimalkan perannya sebagai sekolah baik melalui program akademik maupun sertifikasi. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan minat lulusan SLTP untuk menjadi siswa yang unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ.
Dengan demikian citra dan kredibilitas SMA Negeri 1 Wanasari Brebes akan meningkat. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD memberi peluang bagi SMA Negeri 1 Wanasari Brebes untuk berperan serta secara lebih aktif dalam memperbaiki kualitas mutu pendidikan.
2.5 Alternatif pengembangan
Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas pengembangan SMA Negeri 1 Wanasari Brebes lima tahun ke depan sebagai berikut:
1.      Peningkatan mutu akademik dan penembangan diri melalui kegiatan kesiswaan;
2.      Modernisasi  sekolah  dan fasilitas serta pengembangan jaringan ICT;
3.      Penataan kelembagaan dan sistem manajemen SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
4.      Pengembangan usaha;
5.      Pengokohan kehidupan beragama;
6.      Peningkatan citra SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
Implementasi prioritas pengembangan di atas didukung oleh strategi dasar berikut:
1.  Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan dan mampu memberikan contoh/teladan yang baik.
2.      Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif.
3.      Profesionalisme dalam manajemen.
4.      Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
5.      Jejaring dan kemitraan pada tingkat lokal, dan nasional



BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI OPERASIONAL


3.1 Kesimpulan
           Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah.   Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler  merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Pencapaian lainya yang dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:
1.      Pengembangan SDM yang memiliki daya dukung terhadap peningkatan kinerja sekolah.
2.  Peningkatan mutu pendidikan sesuai ketentuan perundangan baru untuk memperkuat daya saing lulusan.
3.  Peningkatan wawasan Imtaq dan Iptek, kepribadian, dan kompetensi sosial sebagai dasar untuk membangun budaya kerja di SMA Negeri 1 Wanasari Brebes, Peningkatan fasilitas pendidikan untuk mendukung pelaksanaan Proses Belajar Mengajar sesuai dengan standar nasional, Peningkatan ketertiban, keamanan, kebersihan dan kenyamanan untuk mewujudkan kehidupan  sekolah  yang edukatif, ilmiah, dan religius.
4.      Peningkatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainya baik pemerintah maupun swasta untuk memperkuat citra dan kinerja SMA Negeri 1 Wanasari Brebes yang unggul.
5.      Penggalian dana dari berbagai sumber baik konvensional maupun inkonvensional.
6.  Peningkatan partisipasi peserta didik dalam berbagai program pengembangan bidang akademik, kegiatan lomba, dan penelitian; Pemasaran produk unggulan SMA Negeri 1 Wanasari Brebes melalui perluasan pasar dan perluasan jangkauan publikasi;
3.2 Rekomendasi Operasional
1. Hendaknya setiap warga sekolah dapat lebih terbuka terhadap kritik, saran, dan masukan guna mencari data untuk dijadikan ide kegiatan dan kemudian ditanggapi secara profesional.
2. Perlunya pemahaman seluruh warga dalam mengadakan pembangunan berkesinambungan untuk mewujudkan sekolah yang efektif dan memiliki prospek dan berdaya saing tinggi ditengah-tengah perubahan masarakat global.
3. Perlunya bekerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta dalam rangka penggalian sumber dana dan promosi program sekolah untuk mengembangkan sekolah.






Selasa, 03 Juni 2014

Pelepasan 156 Siswa SMAN 1 Wanasari : Dimana Bumi Dipijak Langit Harus Dijunjung

sma 1 wnsr
Pentas seni pelepasan SMAN 1 Wanasari di Islamic Center
BREBESNEWS.CO -Sebanyak 156 siswa kelas IX SMA Negeri 1 Wanasari Kabupaten Brebes mengikuti kegiatan perpisahan. Pelepasan siswa yang diadakan di aula Islamic Center Brebes itu diisi dengan berbagai macam pentas kesenian oleh siswa dan keluarga besar sekolah yang terletak di Desa Sidamulya Kecamatan Wanasari itu, Sabtu (17/5).
Selain kemeriahan dengan penampilan seni tradisional, seni musik modern yang mengundang decak kagum dan hiburan bagi siswa maupun tamu undangan, kegiatan itu juga berjalan syahdu.
“Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan.Tiga tahu belajar di sekolah, setelah meninggalkan sekolah ini, kami berpesan pegang teguh keimanan, amalkan ilmu serta raihlah cita-cita setinggi langit. Tapi ingat, di mana bumi dipijak, maka disitulah langit dijunjung,” kata Kepala SMAN 1 Wanasari Sadimin SPd Sos MMEng.
Dia mengungkapkan, Siswa kelas XII SMAN 1 Wanasari yang telah mengikutu Ujian Nasional (UN) beberapa waktu lalu sebanyak 156 terdiri dari siswa jurusan IPA dan jurusan IPS. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini juga angka kelulusan diharapkan bisa mencapai 100 persen.
Dilanjutkan, dalam usia yang ke-12 tahun, SMA 1 Wanasari terus mengalami perkembangan dalam berbagai aspek sebagai perwujudan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Hasilnya serangkaian prestasi baik dari guru maupun siswa pun telah banyak diraih oleh SMA 1 Wanasari dari tingkat Kabupaten hingga Nasional.
“Baik kepala sekolah, dewan guru dan siswa kami banyak yang meraih prestasi membanggakan. Itu pada prinsipnya tidak akan terlahir siswa berprestasi jika gurunya tidak pernah berprestasi,” kata Sadimin. (ILMIE)
sumber: BrebesNews.com

Rabu, 23 April 2014

Surat Edaran Mendikbud tentang Pembayaran Tunjangan Profesi Reguler Tahun 2014 dan Kurang Bayar Tunjangan Profesi Tahun 201-2013



Kepada Yth.
  1. Saudara Bupati
  2. Saudara Walikota
di
seluruh Indonesia

Dengan terbitnya :
  1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.07/2014 tanggal 3 April 2014 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2014;
  2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/1798/SJ Tanggal 8 April Tahun 2014 Tentang Penyelesaian Pembayaran  Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (TPG PNSD);
  3. Juknis Penyaluran TPG PNSD Kemdikbud tanggal 4 April 2014;
  4. SK TPG PNSD tahun 2014 yang sudah diterbitkan oleh Kemdikbud dan sudah dikirimkan ke Kabupaten dan Kota;
  5. SK Kurang Bayar TPG PNSD tahun 2010–2013 yang sudah diterbitkan oleh Kemdikbud merujuk hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta sudah dikirimkan ke Kabupaten dan Kota;
bersama ini disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera menyalurkan TPG PNSD triwulan I tahun 2014 dan kurang bayar tahun 2010-2013 paling lambat tanggal 30 April 2014. Bupati/Walikota melaporkan pembayaran TPG PNSD triwulan tersebut kepada Menteri Keuangan paling lambat tanggal 5 Mei 2014 dengan tembusan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri.
Pembayaran TPG bukan PNS, subsidi tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan bantuan peningkatan kualifikasi, dan insentif guru bantu yang disalurkan melalui APBN sudah mulai dibayarkan sejak akhir Maret 2014 melalui nomor rekening masing-masing guru.
Untuk guru TK dan kelompok bermain, disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia. Pencairan untuk guru TK dan kelomok bermain dilakukan dengan membawa KTP dan Surat Keterangan dari satuan pendidikan yang memuat NUPTK/NIGB/Nomor Induk Mahasiswa ke BRI terdekat. Untuk guru SD/SMP/SDLB/SMPLB/SLB/pengawas dibayarkan melalui rekening masing-masing.
Untuk guru SMA dan SMK, pencairan disalurkan melalui Bank BNI 46 sebagai bank penampung/penyalur.
Guru dapat melihat daftar nama penerima TPG PNSD dan atau guru Bukan PNS secara online pada alamat:
Jenjang Dikmen          : http://ptkdikmen.kemdikbud.go.id
Jenjang Dikdas           : http://p2tkdikdas.kemdikbud.go.id
Jenjang PAUD            : http://pptkpaudni.kemdikbud.go.id

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

                                                                        Jakarta, 24 April 2014
                                                                        Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

                                                                       Mohammad Nuh
(sumber kemdikbud)