Senin, 30 Juli 2012

UJI KOMPETENSI GURU

PGRI Kecam Kegagalan UKG Online


JAKARTA, KOMPAS.com- Kegagalan uji kompetensi guru (UKG) online yang dimulai di seluruh Indonesia, Senin (30/7/2012) disesalkan organisasi guru. Peringatan sudah disampaikan kepada pemerintah supaya pelaksanaannya jangan terhesa-gesa.
Jangan berfikir karena guru kompetensinya belum baik, terus di-UKG itu. Kompetensi dan profesionalitas guru tak akan meningkat kalau hanya diuji UKG.
"Menyedihkan, memilukan, dan memprihatinkan. Tujuan UKG yang baik untuk pemetaan kompetensi guru gagal di hari pertama karena ketidaksiapan pemerintah yang memang terburu-buru melaksanakannya," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo.
Menurut Sulistyo, Kemendikbud tidak usah malu ketika harus memperbaiki persiapan penyelenggaraan UKG. "Jika perlu menundanya. Untuk apa tergesa-gesa harus dilaksanakan awal puasa, jika tidak membawa kebaikan. Tunda saja jika belum siap," kata Sulistyo.
PGRI dan para guru, lanjut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini, tetap mendukung upaya peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru yg benar dan baik. Namun, motivasi Kemendikbud juga harus diluruskan, jangan sampai melaksanakan UKG karena untuk menghina atau menghukum guru.
"Jangan berfikir karena guru kompetensinya belum baik, terus di-UKG itu. Kompetensi dan profesionalitas guru tak akan meningkat kalau hanya diuji (UKG). Peningkatan kompetensi dan profesionalitas hanya bisa dilakukan dengan pembinaan, diklat, dan kegiatan ilmiah yang tepat, di samping kesadaran dari guru yang bersangkutan," jelas Sulistyo.
Jadi, salah jika sangat bernafsu menguji guru untuk peningkatan mutu. PGRI mendukung jika memang untuk memperoleh peta kompetensi guru yang akan melahirkan klasifikasi kompetensi guru. Selanjutnya harus sebagai bahan pertimbangan melakukan pembinaan yang komprehensif.
"Sayangnya, banyak kebijakan Kemendikbud tentang guru yang tidak kontekstual dan riil," kata Sulistyo.

(SUMBER : Kompas.com )

PGRI: Uji Kompetensi Kok Kayak Begini


Kompas/Ferganata Indra Riatmoko Gagal Mengikuti Uji Kompetensi Guru - Sejumlah guru menunggu kesempatan mengerjakan soal Uji Kompetensi Guru yang harus digarap secara daring (online) di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (30/7). Hingga waktu pengerjaan usai, koneksi jaringan komputer ke server penyedia soal UKG belum dapat dilakukan sehingga mereka belum dapat mengikuti ujian tersebut. Permasalahan tersebut juga dialami peserta UKG di sejumlah daerah lainnya sehingga sebagian daerah terpaksa menunda ujian tersebut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengungkapkan keprihatinannya atas pelaksanaan uji kompetisi guru (UKG) yang gagal di sejumlah daerah. Menurutnya, kegagalan UKG, khususnya online, terjadi karena pemerintah tergesa-gesa menyelenggarakan ujian tersebut.

"Saya prihatin uji kompetensi kok kayak begini? Saya sudah mengirim surat ke kementerian agar pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik. Karena komunikasinya sudah tidak bagus, ya benar hasilnya tidak memuaskan," kata Sulistiyo, di Jakarta, Senin (30/7/2042).
Saya prihatin uji kompetensi kok kayak begini? Saya sudah mengirim surat ke kementerian agar pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik. Karena komunikasinya sudah tidak bagus, ya benar hasilnya tidak memuaskan
-- Ketua PB PGRI Sulistyo
Ia mengatakan, gagalnya pelaksanaan uji kompetensi di hari pertama ini dapat mengganggu psikologis guru. Sulistyo juga mengungkapkan kekhawatirannya, para guru akan bertindak kontra-produktif di dalam kelas jika pelaksanaan uji kompetensi tidak segera diperbaiki.

Sejak pagi hingga sore ini, Sulistyo mengaku, menerima banyak pengaduan dari para guru terkait pelaksanaan UKG. Umumnya, para guru mengaku stress karena sulit memperoleh kisi-kisi UKG melalui internet.

"Maka kami sediakan kisi-kisi UKG dalam web kami agar bisa diunduh para guru. Kami keras, tapi konsisten membantu apa saja yang diperlukan guru," ujarnya.

Menurutnya, apa yang terjadi pada pelaksanaan UKG hari ini akan mencoreng nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di mata presiden. Terlebih, Selasa (31/7/2012) besok, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan datang ke Kemdikbud dengan agenda Sidang Kabinet Terbatas Bidang Pendidikan.

"Ini mencoreng nama kementerian. Seperti coba-coba dan nyatanya gagal. Saya kira kementerian terpukul betul karena ini akan berpengaruh pada penilaian presiden," kata Sulistyo.

(SUMBER : Kompas.Com)

Minggu, 29 Juli 2012

Pesan PGRI Pusat tentang UKG Onli


Pengurus PGRI Yth. Alhamdulillah usulan PGRI agar uji kompetensi sebagai bahan pemetaan dan pembinaan guru, bukan sebagai uji ulang sertifikasi yang berdampak terhadap penerimaan TPG, dipenuhi. 
Direncanakan, tanggal 30 Juli UK online dilaksanakan untuk guru SMP, tahap berikutnya untuk guru SMA/SMK dan SD. Untuk memahami dan sebagai bahan kajian dalam memahami soal-soal UK, dapat dipelajari dalam kisi-kisi soal UK, dapat dipelajari dalam kisi-kisi Uji Kompetensi Guru yang terdapat di alamat http://ukg.kemdikbud.go.id atau http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id.
Mohon disebarluaskan. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan. Terima Kasih, Salam, Sulistiyo (Ketua Umum PB PGRI) 
(Sumber: http://www.pgri.or.id)