Senin, 07 September 2009

Tujuh Elemen Mesin



Tujuh Elemen Penting dalam Mesin.
ADA tujuh elemen penting dalam mesin pengiris bawang merah. Pertama, pengiris, yang berfungsi sebagai pengiris bawang merah. Pengiris terdiri atas empat buah mata pisau, terbuat dari stainless steel. Ini untuk menghindari adanya karat, sebab yang diiris adalah makanan. Pisau dipasang pada lintasan atau dudukan yang berbentuk piringan. Piringan berfungsi sebagai stopper agar irisan menjadi konstan, dan hasil irisannya selalu sama. Bahan piringan juga stainless steel. Pengiris akan berputar, lalu mengiris bawang, dan hasilnya masuk melalui corong masukan. Kedua, motor listrik, sebagai pengerak dari mesin pengiris bawang. Sebagai suatu sistem, penggerak menggunakan motor listrik jenis AC dengan daya 0,25 HP, serta jumlah putaran motor sebesar 1.400 rpm. Ketiga, puli dan sabuk. Sabuk (belt) adalah elemen mesin fleksibel yang bisa digunakan dengan mudah untuk mentransmisikan torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen ke komponen lainnya. Sabuk dililitkan pada puli yang melekat pada poros yang akan berputar. Belt digunakan karena jarak antara poros dan motor penggerak relatif jauh. Jika menggunakan roda gigi bisa menjadi masalah dalam pembuatan maupun biaya. Sebab pembuatan roda gigi relatif lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan puli. Lagi pula, bermacam-macam ukuran puli banyak tersedia di pasaran.Sabuk V Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk V, karena harganya murah, penanganan mudah, cara kerjanya lebih halus, dan tak bersuara. Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk ini dibelitkan di sekeliling alur puli yang juga berbentuk V. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan mengalami lengkungan, sehingga lebar bagian dalamnya bertambah besar. Gaya gesekan juga bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan relatif rendah. Ini merupakan salah satu keunggulan sabuk V ketimbang sabuk rata. Transmisi sabuk hanya dapat dihubungkan poros-poros dengan arah putaran yang sama. Keempat, poros sebagai salah satu bagian terpenting dalam setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Dalam merencanakan suatu poros, perlu diperhatikan kekuatan, korosifitas, dan bahan.Poros yang direncanakan harus mampu menahan semua beban yang terjadi, baik beban puntir, bengkok, maupun dari keduanya. Di samping itu, poros hendaknya tahan terhadap korosi. Poros yang terkorosi dapat mengurangi kekuatannya, sehingga memengaruhi kemampuannya dalam menahan beban yang ada.Bahan-bahan poros juga mesti dipilih yang tidak mudah korosi. Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propeller dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif. Demikian juga poros-poros yang terancam kavitasi, serta poros-poros mesin yang berhenti lama. Sampai batas-batas tertentu, dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi.Pemilihan bahan poros harus disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya, sesuai dengan fungsi poros yang direncanakan, yaitu apakah poros akan dikenai putaran tinggi atau rendah, bebannya besar atau kecil, dan lain-lain. Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinis. Penarikan dingin akan membuatnya menjadi keras dan kekuatannya besar. Poros yang digunakan adalah St 60.Bantalan Kelima, bantalan yang akan menumpu pada poros terbeban, sehingga putaran / gerakan bolak-baliknya dapat berjalan dengan halus, aman, dan berumur panjang. Bantalan dalam mesin seperti halnya pondasi bangunan. Apabila bantalan tidak berfungsi dengan baik, sistem pun tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.Dalam memilih bantalan, perhatikan tinggi rendahnya putaran poros, jenis bahan yang dikenakan, besar-kecilnya beban yang dikenakan, ketelitian elemen mesin, dan kemudahan dalam perawatannya.Keenam, hopper (corong), yang berfungsi sebagai saluran masuk bawang sebelum diiris. Corong tersebut dari stainless steel, untuk menjaga higienitas bawang dengan profil kotak atau pipa. Dalam perancangan mesin ini, penulis menggunakan profil pipa.Ketujuh, cover (penutup), yang berfungsi melindungi rotor agar tidak membahayakan operator atau orang-orang yang berada di dekat mesin. Cover menempel pada bodi mesin dengan baut. Selain fungsi di atas, cover juga berfungsi mencegah irisan bawang agar jatuhnya mengumpul di tempat yang telah disediakan. (Sadimin MEng-32)


Teknologi

Membuat Mesin Pengiris Bawang Merah.
Bawang merah termasuk salah satu komoditas unggulan nasional. Berbagai program dan kegiatan pembinaan produksi sudah lama dilakukan. Sebagian besar indikator produksi bawang merah mengalami peningkatan. Tetapi kalau tidak didampingi dengan teknologi tepat, dikhawatirkan kenaikan produksi tersebut malah membawa petaka.DATA dari Departemen Pertanian (2008) menunjukkan, produksi bawang merah pada tahun 2005 tercatat 732.610 ton (luas panen 83.614 ha). Setahun kemudian, produksi meningkat menjadi 794.929 ton dengan luas panen 89.188 ha. Saat ini, konsumsi bawang merah penduduk Indonesia per kapita per tahun sekitar 4,56 kg atau 0,38 kg/kapita/bulan. Artinya, terjadi peningkatan permintaan rata-rata lima persen per tahun. Selain akibat pertambahan penduduk, kenaikan permintaan juga disebabkan berkembangnya industri olahan (acar/pickles, bumbu, bawang goreng, dan bahan baku campuran obat), serta pengembangan pasar ekspor. Yang menjadi persoalan, ketika panen raya tiba, petani sering tidak bisa menikmati hasil taninya secara layak. Bahkan mereka kerap mengalami kerugian. Fenomena ini bisa dibuktikan sendiri di sebagai sentra penghasil bawang merah di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Brebes. Luas panen dan produktivitas rata-rata di kabupaten ini tercatat 23.361 ha dan 109,84 ton/ha. Setiap masa panen, petani dan pedagang bawang merah sering mengalami kerugian. Sebab melimpahnya produksi membuat harga jual akan turun. Kerugian yang ditimbulkan bahkan makin bertambah, karena bawang merah tidak bisa bertahan lama (cepat busuk) saat disimpan. Karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu terobosan yang penting dilakukan adalah menjual bawang merah dalam bentuk irisan yang siap dikonsumsi (bawang goreng kemasan). Tentu saja diperlukan peralatan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Karena itu, perlu dirancang alat pengiris bawang merah yang bisa digunakan untuk memotong/mengiris bawang merah, dengan tenaga penggerak motor listrik. Peranti ini harus aman, efisien, mudah digunakan, serta mudah pula dalam perawatan dan pemeliharaannya. Teknologi tepat guna ini tidak hanya bermanfaat bagi para petani dan pedagang di sentra-sentra penghasil bawang merah, tetapi juga bisa diaplikasikan oleh warga masyarakat di perkotaan yang ingin menambah penghasilan keluarga, dengan membuka home industri pembuatan bawang goreng kemasan.Kebutuhan bawang goreng siap saji sebagai penyedap makanan diyakini akan terus meningkat di era serbapraktis saat ini. Dengan adanya mesin pengiris bawang merah ini, proses pengirisannya menjadi lebih cepat dan kapasistasnya pun besar. Besar kapasitas pengirisan mesin ini sebesar 63 kg/jam. Elemen Mesin Mesin terdiri atas serangkaian elemen yang tergabung menjadi satu kesatuan, kemudian dioperasikan dalam suatu kerja tertentu. Pada mesin ini terdapat elemen-elemen yang menghasilkan suatu rangkaian gerak yang sesuai dengan perencanaan. Elemen-elemen tersebut adalah: a) pengiris, b) motor listrik, c) puli dan sabuk, d) poros, e) bantalan, f) hopper / corong, dan g) cover / penutup. Bagaimana perakitannya bisa dilihat pada artikel terkait di halaman ini.Adapun prinsip kerja mesin pengiris bawang dimulai dengan meng-hidupkan mesin. Untuk menghidupkan mesin, konektor dihubungkan dengan stop kontak bertegangan 220 Volt. Kemudian saklar diatur pada posisi “on”, sehingga motor listrik akan berputar.Kecepatan putaran motor listrik ditransmisikan melalui puli dengan perbandingan 3:12. Untuk menggerakkan poros, maka puli pertama dan puli kedua dihubungkan dengan sabuk V. Pada poros dipasang piringan, yang di bagian punggungnya dipa-sang pisau pengiris. Bawang merah yang sudah dikupas kulit arinya (kulit kering) dimasukkan ke dalam corong. Selanjutnya, piringan yang di bagian punggungnya terdapat pisau akan berputar, karena digerakkan oleh motor listrik.Akibat putaran tersebut, bawang merah akan teriris. Irisan bawang merah akan jatuh melalui penyearah, selanjutnya masuk ke dalam baskom atau wadah lainnya. Anda mau mencoba, sekaligus membantu para pe-tani, pedagang, dan perajin bawang goreng kemasan? —Sadimin MEng, staf pengajar SMA Negeri 3 Brebes, alumnus Magister Sistem Teknik UGM.

Seleksi Guru Baru Diperketat

JAKARTA-Seleksi menjadi guru baru di masa mendatang akan lebih diperketat seiring dengan banyaknya kasus-kasus malapraktik yang dilakukan oleh guru akibat rendahnya kemampuan guru melakukan penyesuaian diri pada lingkungan sekolah.”Kita sudah dengar banyaknya kasus bullying atau berupa tindakan yang membuat seseorang merasa teraniaya yang dapat dilakukan antara lain oleh guru kepada siswanya di lingkungan sekolah sehingga siswa merasa terancam. Tindakan itu dapat dikategorikan sebagai malapraktik,” kata Kepala Subdit Program Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas, Abi Sujak, baru-baru ini.Untuk meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan proses seleksi guru, Direktorat Tenaga Kependidikan telah mempersiapkan program induksi berbasis sekolah dalam proses perekrutan guru baru di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dia mengharapkan, guru baru sebelum terjun langsung mengajar di kelas harus melewati proses penyesuaian selama satu tahun sehingga guru harus benar-benar siap dan profesional.”Guru merupakan profesi sehingga dalam melaksanakan tugasnya harus profesional. Untuk itu, sudah disiapkan sejumlah pendekatan bagi guru pemula untuk seleksi di seluruh Indonesia yang akan melibatkan para stakeholder, yakni kepala daerah, dinas pendidikan, sekolah, dan sebagainya,” katanya.Implementasi Sementara itu, Konsultan Program Induksi dari LPTK UNJ, Edi Rachmat, yang mendampingi Abi Sujak mengatakan, program induksi akan diimplementasikan terutama kepada guru pemula yang jumlahnya mencapai sekitar satu juta guru dalam 15 tahun ke depan.”Dalam tiga tahun yang akan datang, sebanyak 222.343 guru akan pensiun, dalam sepuluh tahun ke depan 470.000 guru, dan pada tahun 2015 sebanyak 890 ribu guru,” kata Edi.Ia menjelaskan, kesempatan untuk meningkatkan kualitas guru bisa dimulai secepatnya dengan memberikan bekal yang memadai untuk mengajar di depan kelas sehingga siswa yang dihasilkan juga berkualitas. Lebih lanjut Abi Sujak menambahkan, program induksi bagi guru pemula dimaksud pula untuk memperbaiki kondisi siswa karena dari sebuah hasil penelitian anak-anak di masa prasekolah bisa berperilaku ceria tetapi setelah masuk SD menjadi pasif dan penakut.”Program ini mengajarkan guru untuk mampu menanamkan ‘mimpi’ dan memahami keinginan peserta didik bukan kemauan guru. Kami berharap program induksi ini sudah dapat diimplementasi mulai tahun 2010 setelah disiapkan payung hukum serta kesiapan tenaga pelaksana,” ujar Abi Sujak. (ant-45)

Sumber: Suara Merdeka 3 Sept 2009